Menurut Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro, “Di tahun politik itu, pertumbuhan ekonominya cenderung slowing down, misalnya kita lihat di tahun 2014, 2019, dan di 2024 mendatang infoasi nya tidak akan terlalu besar”. Hal ini mengingat perilaku investor yang cenderung wait and see untuk memutuskan investasinya.
Bank Indonesia (B.I) meramal Ekonomi RI bisa sentuh 4,7 – 5,5% di tahun 2024. Pertumbuhan ini tergolong masih stabil terlebih di tahun politik. Bahkan, pertumbuhan ini diprediksi akan terus meningkat hingga 6% pada tahun 2025.
Optimisme ini diusung dengan melihat sejumlah faktor pendukung, seperti peningkatan investasi pada Proyek Pembangunan Nasional (PSN) termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN)
Selain itu, peran sektor swasta juga menjadi sorotan. Amalia Adininggar Widyasanti selaku kepala BPS menyampaikan, Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kalimantan menguat sebanyak 5,43 persen, salah satu faktor kenaikan tersebut melalui pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Visi, Misi, dan Program Kerja dari ketiga paslon selalu menjadi sorotan utama. Terutama pandangan Capres-Cawapres mengenai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dimana dari dokumen visi, misi, dan program kerja paslon 02 & 03 berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan IKN.
Sedangkan untuk paslon 01, dalam dokumen visi, misi, dan program kerja berjudul Indonesia Adil Makmur untuk Semua, kedua pasangan calon itu hanya mengusung sembilan program pembangunan Kalimantan, yakni menjadi percontohan dunia sebagai penerapan ekonomi hijau, hingga pelibatan masyarakat lokal dalam tiap tahap pembangunan.
Memang untuk saat ini pembangunan IKN masih pada tahap awal, dan di targetkan akan rampung pada 2045 nanti. Namun tidak bisa dipungkiri pandangan ketiga paslon sedikit banyak akan menentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa waktu kedepan. Menurut pandangan kamu gimana nih? tulis di kolom komentar yuk!